Ads 468x60px

M-edukasi

Minggu, 13 Januari 2013

Sekar Macapat



Pocung
Basa ngelmu, mupangate lan panemu
Pasahe lan tapa
Yen satria tanah jawi
Kuna-kuna kang ginilut tri prakara
Lila lamun, kelangan noragegetun
Nrima yen kataman
Sak serik sameng dumadi
Tri legawa nalangsa srah ing bathara.

Bathara gung ing nguger jroning jejantung
Jenek hyang wisesa
Sana pasenedan suci
Nora kaya si mudha mudhar angkara.


Gambuh
Sekar gambuh ping catur(7/u)
Kang cinatur polah kang kalantur(10/u)
Tanpa tutur katula-tula katali(12/i)
Kadaluarsa katutuh(8/u)
Kapatuh pandadi awon(8/o)


Sinom
Pangeran kang sipat murah(8/a)
Njurungi kajating dasih(8/i)
Ingkang temen tinemenan(8/a)
Pan iku ujaring dalil(8/i)
Nyatane ana ugi(7/i)
Iya kiyageng ing Tarub(8/u)
Wiwitane nenedha(7/a)
Tan pedhot tumekeng siwi(8/i)
Wayah buyut canggah warenge kang tempa(12/a)


Dhandhanggula
Eling-eling pra kadang den eling(10/i)
Uripa ing ndonya tan lama(10/a)
Bebasan mung mampir ngombe(8/e)
Cinecep nulya wangsul(7/u)
Mring asale sangkane nguni(9/i)
Begja kang wus pana]sangkan paranipun(7/a)
Dedalankang den ambah(8/a)
Mring rahayu lumampah(7/a)

Wayang Kulit dalam Islam

Agama Islam berkembang ke berbagai pelosok dunia termasuk di Indonesia.Kedatangan agama Islam ke negeri ini telah melewati beberapa negara didunia sudah barang tentu memiliki adat, kebiasaan dan kebudayaansendiri yang sedikit banyak telah memengaruhi perkembangan agama Islamyang masuk ke Indonesia. Hal tersebut kemudian mengalamipenyesuaian-penyesuaian, termasuk penyebaran melalui seni tradisionalwayang kulit, kenapa dipilih wayang sebagai media penyebaran Islam diJawa? Sesuai dengan Islam yang membawa kedamaian, Islam dalam penyebaran nyatidak dibenarkan dengan kekerasan. Karena pada zaman tersebut masihbanyak orang yang beragama Hindu maka cerita sengaja diambil daricerita Hindu dengan tujuan lebih familiar Dalam lakon Mahabarata terdiri beberapa periode/Parwa sebagai berikut: Adi parwa : KehidupanPandawa 5 dan para sepupunya Korawa di astina -> PERIODE MEKAH, masaRasulullah SAW dan Abubakar RA, Umar RA, Usman RA, dan Ali RA dengansepupu sepupu Kuraisnya di Mekah Sabha parwa: Setelah akal bulus korawa ,membakar balaisigalagala/Rumah kaum pandawa, pandawa menyelamatkan diri ke hutan-> PERIODE HIJRIAH, Kaum kurais berupaya membunuh Rasulullah SAW,namun gagal dan kaum muslim hijrah dari Mekah. Viratha parwa: pendawa melarikan diri ke wiratha danmendapat perlindungan disana.-> PERISTIWA DI HABSYI; beberapasahabat melarikan diri ke negeri Habsyi, Kaum kurais meminta rajaHabsyi menyerahkan kaum Muslim tapi ditolak raja Habsyi. Parwa-perwa yang selanjutnya adalah pandawa mulai kuat dan mulaimelakukan peperangan melawan korawa. Ini mirip sekali dengan KisahRasulullah SAW dan para Sohabat melakukan Perang Badar, perang uhud dll.
Pendawa Lima melambangkan rukun Islam Puntadewa mempunyai senjata kalimasada (kalimosodo) dalam Islam melambangkan rukun Islam yang pertama, yaitu 2 Kalimat Syahadat Bima melambankan rukun Islam kedua (Sholat) Karakter Bima yang tidak pernah tunduk kepada siapa saja, baik rajaataupun rakyat jelata bahkan dewa sekalipun melambangkan Sholat yangharus dikerjakan oleh siapa saja tanpa terkecuali. Arjuna, berbadan langsing tapi kuat dan sopan serta santun dalam wataknya melambangkan Puasa (rukun Islam ke-3) Nakula dan Sadewa, karakter yang kembar dan dalam cerita sangatjarang diceritkan bahkan hampir tidak pernah keluar dalam cerita-ceritaperwayangan melambangkan Zakat dan Haji. Kumpulan semar kemana yah? Semar dan anak-anaknya tergolong dalam group Punakawan tokoh punakawan terdiri atas Semar, Nala Gareng, Petruk, dan Bagong Punakawan hanyalah "bahasa halus" dan "bahasa komunikatif" yangdiciptakan oleh para sunan/wali di tanah Jawa. Para Wali dalampenyebaran agama Islam selalu melihat kondisi masyarakat-baik dari adatistiadat maupun dari budaya yang berkembang saat itu. Apa makna yang terkandung dalam setiap tokoh punakawan ini? Mari kita amati satu persatu: Semar: aslinya tokohini berasal dari bahasa arab Ismar. Dalam lidah jawa kata Is--biasanyadibaca Se. Ambillah contoh Istambul menjadi Setambul. Ismar berartipaku. Tokoh ini dijadikan pengokoh (paku) terhadap semua kebenaran yangada atau sebagai. Advicer dalam mencari kebenaran terhadap segalamasalah. Paku di sini dapat juga difungsikan sebagai pedoman hidup,pengokoh hidup manusia. Apa pengokoh hidup manusia itu? Tidak lainadalah agama. Sehingga, semar bukanlah tokoh yang harus dipuja, tapipenciptaan semar hanyalah penciptaan simbolisasi dari agama sebagaiprinsip hidup setiap umat beragama. Nala Gareng: juga diadaptasi dari kata Arab Naala Qariin.Dalam pengucapan lidah jawa pula kata Naala Qariin menjadi Nala Gareng.Kata Naala Qariin, artinya memperoleh banyak teman, ini sesuai dengandakwah para wali sebagai juru dakwah untuk memperolehsebanyak-banyaknya teman (umat) untuk kembali kejalan Allah SWT dengansikap arif dan harapan yang baik. Petruk: diadaptasi dari kata Fatruk. Kata ini merupakan katapangkal dari sebuah wejangan Tasawuf yang berbunyi: Fat-ruk kulla maasiwallahi, yang artinya: tinggalkan semua apa pun selain Allah.Wejangantersebut kemudian menjadi watak para wali dan mubalig pada waktu itu.Petruk juga sering disebut Kanthong Bolong artinya kantong yangberlobang. Maknanya bahwa setiap manusia harus menzakatkan hartanya danmenyerahkan jiwa raganya kepada Allah SWT secara ikhlas, tanpa pamrihdan ikhlas, seperti bolongnya kantong yang tanpa penghalang. Bagong: berasal dari kata Baghaa yang berarti berontak.Yaitu berontak terhadap kebatilan dan keangkaramurkaan. Dalam versilain kata Bagong berasal dari Baqa' yang berarti kekal atau langgeng,artinya semua manusia hanya akan hidup kekal setelah di akhirat nanti.Dunia hanya diibaratkan mampir ngombe (sekadar mampir untuk minum). Sunan Kalijaga (salah satu dari 9 wali di Jawa) yang pertama kali untuk menyebarkan agama Islam melalui Wayang. Bagaimana menurut kalian mengenai wayang?

Sejarah Wayang Kulit

Wayang kulit adalah seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Jawa. Wayang berasal dari kata 'Ma Hyang' yang artinya menuju kepada roh spiritual, dewa, atau Tuhan Yang Maha Esa. Ada juga yang mengartikan wayang adalah istilah bahasa Jawa yang bermakna 'bayangan', hal ini disebabkan karena penonton juga bisa menonton wayang dari belakang kelir atau hanya bayangannya saja. Wayang kulit dimainkan oleh seorang dalang yang juga menjadi narator dialog tokoh-tokoh wayang, dengan diiringi oleh musik gamelan yang dimainkan sekelompok nayaga dan tembang yang dinyanyikan oleh para pesinden. Dalang memainkan wayang kulit di balik kelir, yaitu layar yang terbuat dari kain putih, sementara di belakangnya disorotkan lampu listrik atau lampu minyak (blencong), sehingga para penonton yang berada di sisi lain dari layar dapat melihat bayangan wayang yang jatuh ke kelir. Untuk dapat memahami cerita wayang (lakon), penonton harus memiliki pengetahuan akan tokoh-tokoh wayang yang bayangannya tampil di layar. Secara umum wayang mengambil cerita dari naskah Mahabharata dan Ramayana, tetapi tak dibatasi hanya dengan pakem (standard) tersebut, ki dalang bisa juga memainkan lakon carangan (gubahan). Beberapa cerita diambil dari cerita Panji. Pertunjukan wayang kulit telah diakui oleh UNESCO pada tanggal 7 November 2003, sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan berharga ( Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity ). Wayang kulit lebih populer di Jawa bagian tengah dan timur, sedangkan wayang golek lebih sering dimainkan di Jawa Barat. Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Wayang_kulit

Yang menyebabkan siswa menyontek apakah ditinjau dari segi guru,orang tua,materi pelajaran,penilaian?

Yang menyebabkan siswa menyontek kemungkinan dari beberapa faktor Mungkin guru itu mengajarnya kurang baik atau guru tersebut hanya memaksa muridnya mendapatkan nilai yang baik bahkan sempurna. Jelas, kalau guru saja tidak mau mengajarkan pendidikan dan hanya mau menuntut hasil, jelas siswa malas untuk blajar, dan mempunyai alasan yang kuat jika menyontek, yaitu guru saja tidak menjelaskan bagaimana mengerjakan ulangan, tepaksa untuk menyontek. Dari segi orang tua, mugkin siswa terus diberikan kekangan untuk selalu belajar setiap jam, menit, bahkan detik, sehingga siswa akan mnunjukkan kemalasannya menghadapi paksaan itu, kalau tidak menunjukkan nilai yang sempurna dengan segala cara termasuk menyontek. Yang kedua, jika orang tua tidak memberikan perhatian kepada siswa, sehingga siswa akan beranggapan, "ngapain belajar, kan tinggal nyontek, lagi pula orang tua kan tidak tahu". Kalau dari mata pelajaran kemungkinan siswa telah malas untuk mempelajari mata pelajaran tersebut karena susahnya materi dan tidak mendapatkan motivasi untuk mempelajari materi tersebut, sehingga pada akhirnya, cara menyontek adalah cara terakhir yang ampuh. sedangkan dari penilaian.. mungkin nilai ulangan/ tugas di materi yang ia nyontek tesebut selalu mendapatkan nilai yang tidak memuaskan sehingga slalu beraggapan bahwa saya tidak akan bisa mengerjakan materi tersebut, tinggal nyontek saja karena lebih mudah selain itu melihat teman samping kanan dan kirinya melakukan hal yang sama mencontek.

belajar ilmu berpikir

Belajar ilmu berpikir sangatlah penting. Pernahkah diajari?? Pernahkah anda dari SD sampai sekarang pernah ditanya ayo berpikir atau mikir donk?????? Pasti semua orang pernah mengalaminya tetapi sebenarya anda juga harus bertanya bagaimana caranya. Sebenarnya saat anda berkata bagaimana caranya itu merupakan sebagian dari ilmu berpikir. Pentingnya berpikir kita bisa mengelola emosi. Dengan mengelola
emosi kita dapat berani mengambil keputusan jika kita tidak bisa mengelola emosi maka kita akan salah menggunakannya takut di waktu yang benar berani di waktu yang salah. Seringkali keberhasilan kita terhambat oleh emosi karena tidak ada keberanian. Oleh karena itu kita harus berani

Bagaimana Cara Belajar Untuk Belajar

Semua orang pasti tau apa itu belajar???? namun yang menjadi bahan dasar belajar
tersebut bagaimana caranya kita belajar agar dapat berhasil dalam proses belajar nanti. Guru sering kali mengatakan kepada siswanya yaitu menyuruh siswanya untuk rajin belajar di rumah. Belajar merupakan proses mencari ilmu bisa melaui perantara maupun melalui latihan. Oleh karena itu kita harus tahu bagaimana cara belajar yang baik agar dapat berhasil. Langkah pertama kita harus dapat konsentrasi mengapa demikian otak kita susah mengingat jika kita saat belajar sedang banyak masalah contohnya sebagai mahasiswa saat mau menghadapi UAS tetapi ada masalah yang melibatkan dirinya maka secara otomatis dia pasti akan berfikir untuk bisa menyelesaikan masalah tersebut. Berikunya saat anda mau belajar usahakan lingkungan sekitarnya harus mendukung dalam arti suasananya nyaman tidak ramai sehingga saat kita mengingat dan akan tertangkap di memori jangka pendek tidak hilang terganggu suara yang brisik. Pemahaman saat kita membaca maupun melihat yang di praktekan oleh guru atau lainya maka kita harus memahami apa isi yang disampaikan atau yang terdapat di dalamnya. Begitu kiranya cara yang paling utama dalam belajar yang dapat kita lakukan. disisi lain juga ada yang belajar dengan tiga langkah seperti membaca sambil menulis dan tulisan tersebut dibaca kembali. Hal semacam ini akan membutuhkan waktu yang lama tetapi bisa dengan metode membuat soal sendiri dan dikerjakan sendiri. Setiap anak jika sudah penasaran dengan jawaban yang dicari tetapi blum muncul dalam ingatannya maka saat tahap terakhir sudah diasih tau jawabannya maka dia akan akan bilang "O?" dengan menguucapankan hanya satu huruf tersebut akan selalu teringat teringat. Demikian semoga bermanfaat untuk anda.

Drama Rakyat Jawa Tengah

Ketoprak adalah drama rakyat tradisional Jawa Tengah. Penciptanya Kanjeng Raden Tumenggung Wreksodiningrat, Bupati Gedongkiwo, Solo pada tahun 1898. Hiburan ini semula berupa tari dan nyanyi yang diiringi lesung (alat menumbuk padi) sehingga disebut ketoprak lesung. Dalam perkembangannya, ketoprak berubah menjadi drama dengan dialog dan akting para pemainnya. Musik pengiringnya pun menjadi lebih lengkap yaitu dengan gamelan. Ketoprak berkostum adat jawa dengan dialog bahasa jawa. Kini, sering kita jumpai ketoprak yang sudah menggunakan bahasa Indonesia. Biasanya hiburan ini dilakukan pada malam hari dan memakan waktu antara 3-4 jam. Ceritanya diambia dari sejarah tanah jawa. (Sumber: Ensiklopedia Anak Nasional , PT. Cita Adi Pustaka, 1991, hlm. 97)

Sabtu, 12 Januari 2013

BAHASA JAWA

Huruf Jawa atau aksara jawa adalah salah satu peninggalan bersejarah dari nenek moyang kita yang wajib kita jaga dan pelajari, sebagai salah satu situs peninggalan sejarah huruf jawa juga mempunyai sejarah dilahirkannya huruf jawa di bawah ini adalah sejarah dan arti huruf aksara jawa yang dikisahkan oleh ajisaka silahkan baca :

Dikisahkan ada seorang pemuda tampan yang sakti mandraguna, yaitu Ajisaka. Ajisaka tinggal di pulau Majethi bersama dua orang punggawa (abdi) setianya yaitu Dora dan Sembada. Kedua abdi ini sama-sama setia dan sakti. Satu saat Ajisaka ingin pergi meninggalkan pulau Majethi. Dia menunjuk Dora untuk menemaninya mengembara. Sedangkan Sembada, disuruh tetap tinggal di pulau Majethi. Ajisaka menitipkan pusaka andalannya untuk dijaga oleh Sembada. Dia berpesan supaya jangan menyerahkan pusaka itu kepada siapa pun, kecuali pada Ajisaka sendiri.
Lain kisah, di pulau Jawa ada sebuah kerajaan yang sangat makmur sejahtera yaitu kerajaan Medhangkamulan. Rakyatnya hidup sejahtera. Kerajaan Medhangkamulan dipimpin oleh seorang raja arif bijaksana bernama Dewatacengkar. Prabu Dewatacengkar sangat cinta terhadap rakyatnya.

Pada suatu hari ki juru masak kerajaan Medhangkamulan yang bertugas membuat makanan untuk prabu Dewatacengkar mengalami kecelakaan saat memasak. Salah satu jarinya terkena pisau hingga putus dan masuk ke dalam masakannya tanpa dia ketahui. Disantaplah makanan itu oleh Dewatacengkar. Dia merasakan rasa yang enak pada masakan itu. Dia bertanya daging apakah itu. Ki juru masak baru sadar bahwa dagingnya disantap Dewatacengkar dan menjawab bahwa itu adalah daging manusia. Dewatacengkar ketagihan dan berpesan supaya memasakkan hidangan daging manusia setiap hari. Dia meminta sang patih kerajaan supaya mengorbankan rakyatnya setiap hari untuk dimakan.

Oleh karena terus menerus makan daging manusia, sifat Dewatacengkar berubah 180 derajat. Dia berubah menjadi raja yang kejam lagi bengis. Daging yang disantapnya sekarang adalah daging rakyatnya. Rakyatnya pun sekarang hidup dalam ketakutan. Tak satupun rakyat berani melawannya, begitu juga sang patih kerajaan.

Saat itu juga Ajisaka dan Dora tiba di kerajaan Medhangkamulan. Mereka heran dengan keadaan yang sepi dan menyeramkan. Dari seorang rakyat, beliau mendapat cerita kalau raja Medhangkamulan gemar makan daging manusia. Ajisaka menyusun siasat. Dia menemui sang patih untuk diserahkan kepada Dewatacengkar agar dijadikan santapan. Awalnya sang patih tidak setuju dan kasihan. Tetapi Ajisaka bersikeras dan akhirnya diizinkan.

Dewatacengkar keheranan karena ada seorang pemuda tampan dan bersih ingin menyerahkan diri. Ajisaka mengatakan bahwa dia mau dijadikan santapan asalkan dia diberikan tanah seluas ikat kepalanya dan yang mengukur tanah itu harus Dewatacengkar. Sang prabu menyetujuinya. Kemudian mulailah Dewatacengkar mengukur tanah. Saat digunakan untuk mengukur, tiba-tiba ikat kepala Dewatacengkar meluas tak terhingga. Kain itu berubah menjadi keras dan tebal seperti lempengan besi dan terus meluas sehingga mendorong Dewatacengkar. Dewatacengkar terus terdorong hingga jurang pantai laut selatan. Dia terlempar ke laut dan seketika berubah menjadi seekor buaya putih. Ajisaka kemudian dinobatkan menjadi raja Medhangkamulan.

Setelah penobatan, Ajisaka mengutus Dora pergi ke pulau Majethi untuk mengambil pusaka andalannya. Kemudian pergilah Dora ke pulau Majethi. Sesampai di pulau Majethi, Dora menemui Sembada untuk mengambil pusaka. Sembada teringat akan pesan Ajisaka saat meninggalkan pulau Majethi untuk tidak menyerahkan pusaka tersebut kepada siapa pun kecuali kepada Ajisaka. Dora yang juga berpegang teguh pada perintah Ajisaka untuk mengambil pusaka memaksa supaya pusaka itu diserahkan. Kedua abdi setia tersebut beradu mulut bersikukuh pada pendapatnya masing-masing. Dan akhirnya mereka berdua bertempur. Pada awalnya mereka berdua hati-hati dalam menyerang karena bertarung melawan temannya sendiri. Tetapi pada akhirnya benar-benar terjadi pertumpahan darah. Sampai pada titik akhir yaitu kedua abdi tersebut tewas dalam pertarungan karena sama-sama sakti.

Berita tewasnya Dora dan Sembada terdengar sampai Ajisaka. Dia sangat menyesal atas kesalahannya yang membuat dua punggawanya meninggal dalam pertarungan. Dia mengenang kisah kedua punggawanya lewat deret aksara. Berikut tulisan dan arti dari cerita itu :

Ha Na Ca Ra Ka = ono wong loro ( ada dua orang )
Da Ta Sa Wa La = podho kerengan ( mereka berdua berantem / berkelahi )
Pa Dha Ja Ya Nya = podho joyone ( sama-sama kuatnya )
Ma Ga Ba Tha Nga = mergo dadi bathang lorone ( maka dari itu jadilah bangkai semuanya / mati dua-duanya karena sama kuatnya)